Friday, September 11, 2009

magazine project


 BACKGROUND
Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di Ternate pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan radio republic Indonesia. Di kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi. Seperti yang kita ketahui, pada saat ini teknologi dunia sudah semakin canggih dan seiring na perkembangan jaman, media komunikasi sperti majalah pun makin berkembang pesat. Majalah adalah ibarat jembatan komunikasi antara manusia dengan dunia. 


Dilihat dari sisi lain, perempuan saat ini kurang memperdulikan dirinya, contohnya komunikasi yang tidak baik denagn orang tua ataupun teman, bahkan kurang berkomunikasi dengan dirinya sendiri, sehinnga membuat mereka tidak percaya diri. Sebagai contoh lain, maraknya pergaulan bebas di antara kaum remaja, ini disebabakan kurangnya pendidikan dan penyuluhan kepada kaum remaja. Mengingat dunia fashion juga sangatlah berkembang, kebutuhan wanita untuk berpenampilan menarik pun semakin meningkat. 
Itu semua adalah sebagian dari ulasan-ulasan masalah yang ada pada saat ini. Karena itulah majalah ini ada untuk membantu semua persoalan kaum perempuan. Dimulai dari fashion, pendidikan, entertainment, lifestyle semua ada di dalam ulasan majalah ini. Dengan harapan dapat menambah wawasan, ketrampilan, kepedulian terhadap yang lain dan lingkunagn sekitar, dan meningkatkan keprecayaan diri kaum remaja perempuan, PT. KREATIF INDONESIA menerbitkan majalah CHIC untuk membantu menyelesaikan dan memberi solosi tebaik untuk masalah yang ada pada kaum remaja perempuan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------   
*konten di bawah ini hanyalah karangan belaka dalam rangka memenuhi  syarat penilian dalam mata kuliah desktop publishing*
CONCEPT ANALYSIS
WHAT.. is it?
Majalah ini bernama CHIC, sebuah majalh fashion yang mengulas seputar kebutuhan  remaja perempuan saat ini.

WHY..is it created?
Majalah CHIC ada untuk membantu semua persoalan yang meliputi kebanyakan masalah pada kaum perempuan dengan memberikan informasi yang berkaitan dan akurat, dan lebih tepatnya memberikan informasi fashion yang up to date, serta wawasan dan edukasi dengan menggunakan bahasa dan isitlah yang memang hidup dalam percakapan remaja sehari-hari, dan juga menjadi “teman” sejati yang selalu ada untuk mereka.




WHEN.. is it published?
Untuk pertama kalinya CHIC di resmikan dan launched pada tanggal 20 Desember 2008 dan siap untuk beredar di masyarakat pada tanggal 1 Januari 2009. CHIC adalah majalah bulanan yang terbit satu kali dalam sebulan, lebih tepatnya terbit setiap tanggal 1 di awal bulan. Pertimbangan ini dibuat karena awal bulan adalah saat yang tepat untuk memulai hal yang baru bagi CHIC dan juga awal yang baru bagi pembacanya.
WHERE.. is it available?
Majalah ini akan didistribusikan di tempat-tempat yang strategis yang mudah ditemui oleh para target market dan target audiencenya. Tempat yang dimaksud seperti : Toko buku (Gramedia, Karisma, Bookstore, dll), mall, kios-kios majalah, dan supermarket. CHIC juga di distribusikan di kota-kota besar seluruh pulau Jawa, Sumatra dan Bali.


WHO.. is the target?
Yang menjadi target audience dan target market dari majalah kami adalah perempuan, yang dimulai dari para pelajar tingkat SMA sampai tingkat mahasiswa yang tentunya menyukai dunia fashion dan entertainment dan mempunyai hobi membaca.



DEMOGRAPHICAL FACTOR
Age                  : 16-23 tahun
SES                   : B, C1 dan C2
Gender            : Female
Occupation      : Student and College/ University Student
Positioning      : CHIC merupakan teman yang setia dan selalu ada bagi pembacanya.



HOW.. much the price is?
Dalam menentukan harga majalah ini, kami menggunakan strategi penetrasi, yaitu menjual dengan harga yang murah pada saat sebuah produk masuk ke pasarnya untuk mendapatkan pelanggan. Karena itu harga majalah ini cukup terjangkau dan bersaing dengan majalah lainnya, yaitu Rp 13.000,- untuk Pulau Jawa, dan Rp15.000,- untuk Luar Pulau Jawa. Harga disesuiakan dengan “jatah kantong” remaja dewasa.



 ---------------------------------------------------------------------------------------------------
SWOT ANALYSIS


Strenghts
  • Memberikan informasi, wawasan, edukasi dan hiburan yang berkualitas, dipandu oleh orang-orang yang telah berpengalaman dalam dunia perempuan dan fashion.
  • Menyajikan informasi yang lengkap dan up to date dari dalam dan luar negeri.
  • Memberikan referensi yang berguna bagi pembaca di tanah air.
  • Menggunakan kualitas bahan produksi yang terbaik.
  • Harga yang terjangkau.
  • Mudah di dapat di toko buku atau kios-kios majalah.
  • Tersebar di kota-kota besar P.Jawa, Sumatera dan Bali.
  • Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan isitlah yang memang hidup dalam percakapan remaja dewasa sehari-hari.
  • Mempunyai pegawai yang profesional sehingga dapat memberikan mutu terbaik.
  • Dapat diakses secara online

    Weaknesses
    • Belum terlalu dikenal masyarakat, karena tergolong produk baru
    • Belum dapat menjangkau tingkat internasiona 
     
    Opportunities
    • Banyaknya fashion brand yang membutukan media promosi dan iklan yang tepat.
    • Banyaknya pecinta fashion di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Medan dan BaLi.
    • Menjadi sponsor acara-acara tertentu dalam rangka memperluas nama brand agar lebih dikenal.
    • Banyaknya organisasi sosial dan lingkungan dimana CHIC dapat bergabung untuk menciptakan image dan awareness.

    Threats
    ·        Banyaknya kompetitor seperti majalah-majalah fashion, majalah remaja lain yang telah memiliki pelanggan setia. Contoh kompetitor langsung adalah Gogirl!, Cosmogirl, Gadis, Aneka yess!, LOOKS, dll. Contoh kompetitor tidak langsung adalah Tabloid GAUL, Majalah Impor, dll.
    ·        Krisis global yang baru terjadi pada akhir tahun 2008 yang membuat banyak orang “jatuh” sehingga daya beli menurun dan berpengaruh pada dunia fashion.
    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
    TECHNICAL CONCEPT



    CHIC berukuran A4 dan berjumlah 50 halaman, sengaja dalam format A4 adalah agar mudah dibawa kemanpun dan tidak membebani karena terlalu berat. Stiap terbitannya, CHIC mempunyai rubrik tetap yang akan di bahas dalam setiap edisinya, tentunya dengan tema yang bebeda, yaitu
    ·        Fashion Trend Alert
    ·        Health and Beauty
    ·        Cover Scene
    ·        Feature of Theme
    ·        Life style
    ·        Recent Issues
    ·        Celebrity



    Coloring
    Untuk logo CHIC kami sengaja tidak mementukan warna yang  tetap bagi logo itu sendiri, krena kami adalah majalah bertemakan fashion maka kami mengikuti warna yang sedang banyak sebagai salah satu taktik untuk menarik pembeli. Misalakan tahun ini di dunia fashion Ungu sedang menjadi Color Trend fashion. Untuk edisi pertama ini kami memilih warna putih sebagai tanda permulaan.
    Tipografi 
    Jenis font : MISTRAL
    CHIC mempunyai arti “FASHIONABLE”, sesuai dengan tema majalah kami. Kami menentukan bentuk logo seperti ini adalah sabagi bentuk dari image majalah kita sendiri yaitu simpel dan elegan. Mencerminkan ke-luwes-an, karena CHIC adalah flexible dan mengikuti perkembangan jaman. Diawali hufur “C” karena melambangkan sifat sosial, dan sangat penting untuk memiliki hubungan, kedekatan dan kebersamaan. Iutlah salah satu objective dari CHIC sendiri yaitu sebagai “teman”. CHIC  ingin traget audience nya secara sosial dapat diterima dan berpenampilan menarik.
      
     CONTOH ISI MAJALAH
     
     
     

    Thursday, September 10, 2009

    entertainment in Indonesian that should be developed


    Music is part of life. Without you realized it, music is anywhere and anytime. It is in our mind and heart, our campus or office, at home, when you are shopping, etc. it is the most important physical evidence for many places. Can you imagine if this world has no music? Life will be boring. It is very important because music is medium for express and explains to other people, even to the world about people feelings, people thoughts, people’s opinion or critic about something and so much more the function of music. Many people express their personality trough the music he likes, so we can understand what character he is. Not only for personal express, music is a good business industry, we can hire singer to make a song, and we can sell it, so many people likes music. Music controls some people, for example if you hear a slow jazz music, then you will feel so calm and comfort, and if you hear rock music, you will feel energetic and enthusiastic. Music still needs to be developed to be better again in the future. That’s way music is very important.

    Wednesday, September 9, 2009

    Pengaruh atmosphere lingkungan terhadap keputusan pembelian


    BAB I
    PENDAHULUAN
                Keputusan pembelian dapat didasari oleh faktor individu konsumen yang cenderung berperilaku afektif (pleasure – arousal – dominance), pleasure mengacu pada tingkat dimana individu merasakan baik, penuh kegembiraan, bahagia, atau puas dalam suatu situasi; arousal mengacu pada tingkat dimana individu merasakan tertarik, siaga atau aktif dalam suatu situasi; dan dominance ditandai oleh perasaan yang direspons konsumen saat mengendalikan atau dikendalikan oleh lingkungan.
               
                Perilaku ini kemudian membuat konsumen memiliki pengalaman belanja, yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: hedonic shooping value, resources expenditure dan utilitarian shooping value. Hedonic shooping value mencerminkan potensi pembelian dan nilai emosi dari pembelian tersebut; resources expenditure digunakan untuk menaksir waktu pengeluaran, sumber pengeluaran, dan interaksi sosial, utilitarian shooping value mencerminkan kegiatan pembelian dengan suatu  mentalitas pekerjaan.
               
                Keputusan pembelian yang dilakukan belum tentu direncanakan, terdapat pembelian yang tidak direncanakan (impulsive buying) akibat adanya rangsangan lingkungan belanja. Implikasi dari lingkungan belanja terhadap perilaku pembelian mendukung asumsi bahwa jasa layanan fisik menyediakan lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen, dihubungkan dengan karakteristik lingkungan konsumsi fisik.
               
                Secara spesifik, dokumentasi mengenai suasana sebuah lingkungan belanja serta lingkungan retail dapat mengubah emosi konsumen. Perubahan emosi mengubah suasana hati konsumen yang mempengaruhi keduanya yaitu perilaku pembelian dan evaluasi tempat belanja konsumen semula. Toko dapat menawarkan suasana atau lingkungan yang dapat mempengaruhi pola perilaku keputusan konsumen.
                Lingkungan belanja dan suasana hati dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian tidak terencana. Psikolog lingkungan menyatakan individu bereaksi dalam dua perilaku, yaitu; mendekat dan menghindar (approach and avoidance) (Mehrabian dan Russell, 1974).




                Perilaku mendekat (approach behavior) meliputi semua perilaku positif yang diarahkan pada tempat tertentu, seperti keinginan untuk tinggal, menyelidiki, bekerja, dan bergabung, sedangkan perilaku menghindar (avoidance behavior) mencerminkan kebalikan dari perilaku positif.


    BAB II
    PEMBAHASAN
    1.1 Pengaruh atmosphere lingkungan terhadap keputusan pembelian
               
                Lingkungan mengacu pada semua karakteristik fisik dan sosial konsumen, termasuk objek fisik (produk dan toko), hubungan ruang (lokasi toko dan produk dalam toko), dan perilaku sosial dari orang lain (siapa saja yang di sekitar dan apa saja yang mereka lakukan).
    Menurut Paul Peter dan Jerry Olson (2002), lingkungan terdiri dari dua macam, yaitu:
    1. Lingkungan makro,
    Termasuk faktor-faktor lingkungan luar seperti iklim, kondisi ekonomi, sistem politik, dan kondisi alam (tepi laut, gunung, padang rumput luas). Faktor-faktor lingkungan makro ini mempunyai pengaruh umum atas perilaku, seperti ketika keadaan ekonomi mempengaruhi jumlah belanja rumah tangga, mobil dan barang.
    1. Lingkungan mikro,
    Berhubungan dengan aspek nyata fisik dan sosial lingkungan seseorang, seperti lantai kotor di toko, karyawan toko yang cerewet, cuaca panas hari ini, atau anggota keluarga atau rumah tangga. Faktor skala kecil dapat berpengaruh langsung pada perilaku spesifik konsumen, pendapat, dan perasaan. Seperti orang lebih memilih tidak untuk berlama-lama dalam keadaan kotor, di dalam toko yang ramai; konsumen harus menunggu sampai sore untuk belanja selama cuaca panas,dan merasa marah dalam antrian yang panjang dan lama ketika anda ingin pulang.
                Mehrabian dan Russell (1974), menyatakan bahwa afektif atmosphere lingkungan atas keputusan pembelian (baik terencana maupun tak terancana) dapat diuraikan dalam 3 (tiga) variabel yaitu:
    1. Pleasure,
    Mengacu pada tingkat dimana individu merasakan baik, penuh kegembiraan, bahagia yang berkaitan dengan situasi tersebut. Pleasure diukur dengan penilaian reaksi lisan ke lingkungan (bahagia atau sedih, menyenangkan atau tidak menyenangkan, puas atau tidak puas, penuh harapan atau berputus asa, dan santai atau bosan).
    1. Arousal,
    Mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan siaga, digairahkan, atau situasi aktif. Arousal secara lisan dianggap sebagai laporan responsden, seperti pada saat dipengaruhi, ditentang, atau diperlonggar dan arousal sebagai keadaan perasaan yang secara langsung dirangsang oleh komunikasi verbal. Beberapa ukuran nonverbal telah diidentifikasi dapat dihubungkan.
    1. Dominance,
    Ditandai oleh perasaan yang direspons konsumen saat mengendalikan atau dikendalikan oleh lingkungan.
    1.2 Profil Perusahan Dalam Peneletian
                HERO Supermarket adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Hero supermarket adalah perusahaan retail modern pertama di Indonesia, didirikan tahun 1971 oleh Muhammad Saleh Kurnia di Jl. Faletehan 1/23, Jaksel. 
                Saat ini Hero Group merupakan suatu group ritel yang memiliki berbagai format sebagai berikut:
    ·         Hero (supermarket)
    ·         Giant (hypermarket)
    ·         Guardian (drug store)
    ·         Starmart Dan Mitra (convenience)
                Pada 2002 lalu, perusahaan juga membuka dua gerai ‘Giant’—pasar supermarket. Selain itu, model swalayan lainnya seperti Guardian, apotik dan mini market Star Mart. Hingga akhir tahun, jumlah karyawan perusahaan tercatat sebanyak 9000 orang, yang tersebar di berbagai kawasan di Indonesia Sedangkan penjualan bersih perusahaan mencapai Rp2,39 triliun, atau naik 20 persen dari tahun sebelumnya Rp1,98 triliun.
                Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel yang cukup besar, maka segala sumber daya yang dimiliki oleh group ini menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan.
                Di bulan Mei 2003 PT. Hero Supermarket Tbk Indonesia berhasil menyelesaikan proses akuisisi terhadap 22 gerai supermarket Tops. Saat ini, Hero Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Makasar.
                Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Hero yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di Jakarta, Hero, dengan cepat, menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. 

    2.3 Hasil Analisa
    Time Context  : 2007-2008
    View point      : PT. Hero Supermarket Tbk.
    Central problem : Hero sebagai salah satu supermarket yang dikenal banyak orang juga memiliki kekurangan yang mengakibatkan orang-orang kurang suka berbelanja disana. Selain dikarenakan harganya yang relative lebih mahal dibanding beberapa supermarket lain, Hero memiliki tempat yang kurang bersih serta relative lebih kecil sehingga membuat customer merasa kurang nyaman sewaktu berbelanja. Produk-produk yang dimiliki Hero Supermarket juga kurang lengkap dan kwalitas dari buah, sayur-sayuran, dan daging pun terlihat kurang segar. Kurang adanya promosi yang di lakukan oleh sales parson untuk produk-produk tertentu.
    Objective:
    ·     Must          : Menjadi pilihan customer untuk berbelanja di Hero.
    ·     Want         : Dapat membuka cabang di luar negeri (International Market),                                                selain di Indonesia.
    Area of Consideration:
    ·        Internal: Pada umumnya, Hero berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan tersedia produk-produk import pada cabang tertentu. Namun karena kurang di dukung oleh physical evidence yang sempurna, sehingga membuat atmosphere ketidak-nyamanan bagi konsumen itu sendiri.
    ·        External: Hero memiliki banyak competitor yang memiliki kelebihan pada service dan harga yang lebih competitive seperti Carrefour, Hypermart, Ranch Market, dan lain-lain. Selain itu,kondisi ekonomi saat ini kurang baik sehingga mempengaruhi juga daya beli masyarakat terhadap produk-produk.
    Alternative Course of Action:
    ·        Meningkatkan kualitas kenyamanan berbelanja.
    ·        Membuat customer lebih ‘aware’ terhadap Hero melalui iklan-iklan di media cetak seperti Koran, majalah, brosur dan lain-lain. Serta melalui media electronic seperti TV.
    ·        Menambah variasi produk-produk pada Hero agar menjadi lebih lengkap.
    ·        Memiliki harga yang bersaing dengan competitor lain.
               
    Action Plan:
    1.      Perusahaan yang menjual produk di Hero untuk menciptakan produk yang mempunyai manfaat yang lebih luas, menyediakan informasi yang mudah dipahami pelanggan, dan lebih intensif dengan menggunakan sales person yang berkualitas untuk dapat mempengaruhi pelanggan secara langsung. Staff yang bekerja di Hero akan di training demi meningkatkan kualitas kerja.
    2.      Manajemen Hero harus memperluas lokasi Hero, menata ruang dengan efisien sehingga pelanggan tidak merasa sulit dalam mendapat informasi. Produk-produk yang dijual lengkap variasinya dan juga terlihat baru dan segar denagn harga yang bersaing.
    3.      Hero juga harus memperhatikan kebersihan dan kenyamanan customer sewaktu berbelanja sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

    heeyy people...women are not for sale...!!!!

    The first and largest of woman trafficking is transnational sex industry or international prostitution that involved several country in southeast Asia (Japan, Australia, Thailand). Entertainment girls, hospitality girls, prostitutes, massage girls, it all means the same thing. They're part of the globalization of the world's economy.  Only the products are women and children being sold for profit. Most of them is exporting workers and domestic workers. They are either recruited as tourist workers or are often kidnapped and forced into sexual slavery. In some countries there are actual markets where women are sold in the streets. Actually, they are young girls, ages 10-15. Some have not even reached the age of menstruation, many have no idea what sex is.

    People did selling asian woman for their economic. Throughout world history, valued women is not as persons but as things, pieces of property to be bought and sold. There is one more of woman trafficking, it called ‘Mail Orde Brides’ that people in this world can buy a woman to be their brides through internet. But, after they own their brides, the women are often isolated and scared, many become virtual slaves in their own homes. Sometimes these "marriages" work out. Many times they don't and sometimes there are disastrous consequences. Women have been tortured and killed. Even, some people use their wives as prostitutes or for pornography. Actually, not all the husbands are psychotic, but the incidence of violence against mail-order brides is also extremely high as woman trafficking. There is so many case of woman trafficking, we can also see in our country that fathers have been forced to rape their daughters, and brothers to rape their sisters. The rapes are video recorded, and displayed on the Internet. In 2000, 17 Indonesian women working as housemaids abroad were killed or died under mysterious case and 46 others were tortured or sexually abused.

    Sex trafficking exposes so much, the intersection between racism and sexuality, the disparity between the North and South. That's why it's so important. That's why the trafficking of women and children must be stopped. Decriminalize the women in prostitution. Criminalize the men who buy women and children and anyone who promotes sexual exploitation, and traffickers. Reject State policies and practices that channel women into conditions of sexual exploitation. The government has to give attention to sexual exploitation, including prostitution, pornography, sex tourism, and mail order bride selling. They should be working with national and international policy makers, woman's rights and human rights advocates, it promotes the fundamental human right of women and children, in particular, girls, to be free from sexual exploitation. The government also can prevents trafficking by educating boys and girls in schools and communities in different parts of the world and by training teachers, professionals, police, governmental authorities and the public about the harm of sexual exploitation and ways to resist and avoid it.

    sosiologi issue-perkawinan campuran


    Perkawinan dapat terjadi atas dasar suka sama suka antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Perasaan tertarik dan suka, tanpa membedakan etnis budaya, usia, kebangsaan, bahkan agama.


    Perkawinan antar bangsa, belakangan bukan merupakan hal yang baru lagi karena perkembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi telah memnjadikan masyarakat dunia dapat saling berkumanikasi dan bersosialisasi, baik langsung maupun melalui media telekomunikasi. Perkembangan teknologi telah memungkinkan manusia untuk berinteraksi walau dengan jarak yang cukup jauh, bahkan lebih dari sekedar interaksi yang biasa tetapi juga dapat memungkinkan terjadinya perkawinan campur. Perkawinan campur banyak terjadi di dalam masyarakat dengan berbagai perbedaan latar belakang seperti kebangsaan (negara), suku, agama, kasta, status sosial dan ras.


    Sebagian orang di Indonesia menilai bahwa menikah dengan Warga Negara Asing (WNA) adalah identik dengan hidup senang. Ada pula sebagian orang yang memandang perempuan Indonesia yang menikah dengan WNA menyandang konotasi negatif sebagai perempuan yang “tidak benar”.

    Perkawinan campur antarbangsa tentunya juga terkait dengan perbedaan latar belakang kebudayaan. Dan dari situ kemudian akan terkait lagi dengan pola menetap, pola pengasuhan anak, pola hidup, hubungan sosial dengan kerabat dan lingkungan sekitar hingga pola penyesuaian kedua belah pihak, baik bagi pasangan yang menikah dan bagi keluarga besar pasangan campuran tersebut.

    1. pola menetap, hal ini menentukan kebudayaan mana yang akan menjadi bahan acuan atau landasan dalam hidup berumah tangga, apakah pola suami atau pola si istri. Pola menetap juga akan berpengaruh pada anak hasil perkawinannya, dengan siapa bergaul dan bagaimana hubungan mereka dengan keluarganya.
    2. pola pengasuhan anak, hal ini akan terkait dengan bagaimana kehidupan si anak hasil perkawinan campuran. Bagaimana kpribadian anak dibentuk dan bagaimana pendidikan anak.
    3. pola hidup, hal ini akan menyangkut bagaimana pasangan campuran menjalani kehidupan sehariannya, pola mana yang dominan (suami atau istri), pola mana yang membaur dan pola yang bagaimana hasilnya.
    4. hubungan sosial, hubungan social juga akan berpengaruh kepada bagaimana pasangan tersebut mengenal dan dekat kerabat dan orang di sekitarnya.

    Perkawinan yang terjadi antara dua orang yang berlainan kebangsaan/ kewarganegaraan merupakan fenomena yang mengarah kepada konsep persamaan dan kesatuan umat manusia (equality, unity). Meskipun demikian, perkawinan antar bangsa, harus berlandaskan kepada satu komitmen bersama tentang perimbangan hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam keluarga. Demikian juga komitmen terhadap akibat-akibat yang mungkin timbul dikarenakan perkawinan tersebut, seperti masalah keuangan rumah tangga, pendidikan dan pemeliharaan anak. Komitmen yang dibuat tentunya berdasarkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan agama.


    Setiap perkawinan jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang dirumuskan di dalam Undang-Undnag Perkawinan RI (UU No. 1 Th. 1974) akan melindungi hak-hak kaum perempuan dari perlakuan subordinasi dalam perkawinan. Perkawinan antar bangsa jelas kurang didukung oleh pemerintahan,, terbukti dengan ada nya UUD yg mengatur yang membuat kesulitan dalam proses perkawinan campuran.


    Demikian juga halnya dengan perkawinan antar bangsa, hendaknya dilakukan upaya antisipatif sebelum perkawinan dilangsungkan, mengingat permasalahan yang mungkin timbul selama perkawinan disebabkan perbedaan kebiasaan, tradisi, cara pandang, maupun karakter masing-masing.